Saturday, December 7, 2019

EMOSI

EMOSI

Pengertian
Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa Prancis atau dalam bahasa Latin emovere yang artinya keluar. Secara etimologisnya emosi diartikan “bergerak keluar”. Emosi merupakan suatu konsep yang luas dan tidak dapat dispesifikkan. Emosi merupakan suatu reaksi bisa positif maupun negatif sebagai dampak dari rangsangan dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
Adapun beberapa pengertian emosi menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Prez (1999merupakan seorang EQ organizasional consultant dan juga pengajar. Prezz mengungkapkan arti emosi adalah suatu reaksi tubuh dalam menghadapi sesuatu. Sifat dan intensitas emosi terkait erat dengan aktivitas kognitif sebagai hasil dari persepsi terhadap situasi.
2. Hathersall (1985) emosi adalah kondisi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat diungkapkan atau dilihat darir eaksi wajah atau tubuh.
3. Keleinginan dan Keleinginan (1981 emosiadalah kondisi yang berhubungan dengan tujuan tingkah laku. Emosi diatikan sebagai perasaan, misalnya pengalaman afektif, kenikmatan, marah, bahagia, takut, sedih.
4. William jamesemosi yaitu kondisi budi rohani yang menampakkan diri dengan suatu perubahan yang jelas.


Macam-Macam Emosi
Emosi pada individu dikelompokkan menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
1. Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh seperti dingin, panas, lapar, sakit.
2. Emosi psikis merupakan emosi yang memiliki alasan kejiwaan seperti perasaan intelektual yang berhubungan dengan perasaan benar atau perasaan terkait hubungan dengan orang lain baik secara perorangan maupun kelompok.


Teori – Teori Emosi
Teori Emosi disampaikan oleh para ahli melalui penelitian dan pengamatan mereka dari masa ke masa dan saling menyempurnakan. Berikut ini adalah teori emosi dalam psikologi:
1. Teori James Lange
Emosi adalah persepsi tentang perubahan tubuh.James menyatakan bahwa emosi adalah ketika kita merasa sedih, ketika menangis, marah, ketakutan.James dan carl mengusulkan gagasan mengenai rangkaian kejadian pada emosi. Individu menerima situasi dan menghasilkan emosi. Individu bereaksi pada situasi dan memperhatikannya. Persepsi terhadap reaksi menjadi dasar untuk emosi yang dirasakan.Pengalaman emosi dirasa terjadi setelah perubahan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf otonom.
2. Teori Cannon Bard
Emosi yang dirasakan dan respon dari tubu merupakan keadaan yang berdiri sendiri. Cannon mengajukan pendekatan untuk melihat adanya hubungan antara keadaan tubuh dan emosi yang dirasakan melalui riset.Cannon kemudian menyatakan bahwa emosi merupakan apa yang dirasakan dan reaksi tubuh dalam emosi saling bergantung.
Menurut teori ini, emosi dihasilkan dari stimulus luar kemudian mengaktifkan hipotalamus. Hipotalamus mengirim output ke dua arah, yaitu (1) organ dalam tubuh dan otot otot eksternal untuk tubuh berekspresi. (2) ke korteks serebral dimana pola diterima sebagai emosi yang dirasakan. Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini menyatakan bahwa perasaan dan reaksi tubuh berdiri sendiri sendiri.
3. Teori Kognitif tentang Emosi
Teori ini memandang emosi sebagai hasil interpretasi kognitif dari rangsangan luar atau dalam tubuh. Proses interpretasi kognitif dalam teori ini dibagi menjadi dua, yaitu :
➢ Interpretasi stimuli dari lingkungan. Informasi dari stumulus pertama kali menuju ke korteks untuk diinterpretasikan berdasarkan pengalaman masa lampau dan masa kini. Kemudian pesan tersebut disampaikan pada sistem limbik dan sistem saraf otonom yang menghasilkan respon fisiologis. Contohnya apabila seseorang yang kamu anggap buruk datang padamu, maka perasaan cemas atau takut sudah dirasakan. Namun apabila sahabat baik Anda datang maka perasaan bahagia muncul. 
➢ Teori ini menekankan pada strimuli internal dalam tubuh. Namun hal ini berlanjut pada interpretasi kognitif dari stimuli, dimana lebih penting daripada stimuli internal itu sendiri.
4. Teori Emosi dan Motivasi
Emosi dan motivasi berjalan beriringan atau bersamaan. Emosi ditempatkan sebagai suatu rangkaian dari emosi. Emosi merupakan bagian dari motif motif atu dorongan. Tomkins mengungkapkan bahwa emosi merupakan energi bagi dorongan dorongan yang selalu muncul bersama. Menurut Leeper garis pemisahnya sangat tipis yaitu seperti ketakutan. Ketakutan merupakan emosi tetapi juga motif pendorong perilaku. Orang merasa takut dan terdorong melakukan perilaku yang memiliki tujuan tertentu.



Ekspresi dan Persepsi Emosi
Emosi merupakan keadaan internal berasal dari dalam ataupun luar yang ditunjuukkan secara eksternal atau adanya perilaku. Ekspresi pada emoji bisa dilihat oleh orang lain meskipun diekspresikan secara verbal maupun non verbal. Ekspresi verbal misalnya berupa kata kata dengan berbicara tentang emosi yang sedang dirasakan. Ekspresi non verbal merupakan ekspresi wajah, gerakan fisik, pengucapan, isyarat tubuh, dan tindakan tindakan emosional.
1. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menyesuaikan suasana hati sehingga hanya dengan melihat wajah seseorang, orang lain bisa menilai bagaimana perasaannya saat ini apakah bahagia, sedih, atau marah, takut, terkejut. Pada setiap jenis emosi, maka berbeda juga ekspresi yang ditunjukkan. Ekspresi wajah berkaitan erat denganekspresi bibir apakah tersenyum atau tidak, ekspresi mata apakah menyatakan kesedihan, kemarahan, bahagia, dan lainnya.
2. Ekspresi vokal
Nada suara akan berubah mengikuti suasana hati. Apabila bahagia, maka suara akan berubah girang dan lebih ceria. Ketika seseorang sedang sedih, maka suara akan berubah lebih pelan, lebih rendah dan dalam dan juga tidak banyak bicara. Pada situasi marah, nada suara akan meninggi. Tidak jarang nada suara tertentu terkadang diartikan sebagai sebuah ekspresi hati/ emosi. Tidak jarang juga penggunaan nada yang tidak tepat dalam situasi tertentu membuat orang salah sangka tentang emosi atau perasaan saat itu.
3. Ekspresi fisiologis
Ketika emosi berubah maka kondisi fisiologis juga akan berubah meskipun tidak dirasakan secara langsung. Pada saat ketakutan, maka detak jantung akan meningkat, badan gemetar, bulu kuduk merinding, otot otot menegang. Ketika marah, jantung juga berdebar, wajah memerah, dan sebagainya. ketikaemosi sedih, secara fisiologis akan mempengaruhi kelenjar air mata untuk memproduksi air mata lebih banyak.
4. Gerak dan isyarat tubuh
Emosi akan diekspresikan melalui gerak tubuh. Misalnya ketika seseorang sedang jatuh cinta, maka akan gugup dan bertindak lebih ceroboh, berkeringan dingin, tersenyum sendiri tanpa disadari, dan lain sebagainya. emosi kebingungan, maka tangan akan diletakkan di kepala, disertai dengan perubahan ekspresi wajah.
5. Tindakan tindakan emosional
Pada saat seseorang sedang emosi sedih, maka akancenderung lebih diam. Apabila dalam keadaan emosional marah, seseorang bisa jadi melemparkan benda, mendobrak meja, memaki maki, atau lainnya. Bentuk perilaku tersebut merupakan pelampiasan dalam mengeluarkan emosi. Biasanya setelah emosi tersalurkan melalui suatu tindakan emosional, emosi akan sedikit lebih berkurang.

Emosi dalam psikologi meliputi semua jenis perasaan yang dialami seseorang, mulai dari perasaan marah, sedih, bahagia, takut, dan lainnya. Semua perasaan itu disebut juga dengan emosi yang bisa digambarkan melalui bentuk emoticon. Emosi dalam diri setiap manusia memiliki karakter nya masing masing dan juga pemicu tertentu yang berbeda. Emosi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan, karena emosi menunjukkan ekspresi diri dari seorang manusia dalam berinteraksid engan kelompok sosialnya. Emosi berperan juga sebagai proses pembelajaran yang bisa jadi negatif atau positif yang terus berkembang. Manajemen yang baik terhadap penerimaan stimulus, memungkinkan seseorang untuk mampu membatasi ekspresi emosi yang negatif atau merugikan. Pada manajemen emosi yangbaik akanmembentuk tindakan yang baik pula dalam menyikapi permasalahan.

No comments:

Post a Comment

THINKING

THINKING 1.  Pengertian   Berpikir  (Thinking) Berpikir   merupakan   m ediasi   simbolik   selama interval  waktu   antara   munculnya...